JSON Variables

BARESKRIM POLRI BERHASIL MENGUNGKAP CLANDESTINE LABORATORY ATAU PABRIK NARKOBA DI BALI

 


Jakarta, 20 November 2024 (AKURAT, BERISI & BERIMBANG) Komjen Pol. Drs. Wahyu Widada, M.Phil. memimpin Konferensi Pers terkait pengungkapan Clandestine laboratory atau pabrik narkoba jenis hashish di sebuah vila dan kafe di Uluwatu, Bali. Clandestine laboratory hashish itu merupakan yang pertama di Indonesia. Penindakan kasus narkoba ini menindaklanjuti Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, dan Desk Pemberantasan Narkoba.

Kombes Pol. Wahyu Widada menjelaskan dalam Konferensi Pers, " Pemberantasan Narkoba, mulai dari pencegahan maupun penindakan Hukum, sudah menjadi tugas kita semua. Pemerintah sudah memiliki satu komitmen yang kuat, khususnya melalui Asta Cita dari Presiden Bapak Prabowo Subianto. Tentu komitmen dari Bapak Presiden ini kita tangkap sebagai sebuah perintah buat Polri untuk terus menindak lanjutin dan terus bekerja keras memberantas Narkoba, baik dari sisi hulu  sampai sisi hilir. Penegakan hukum terhadap peredaran Gelap Narkoba terus kita lakukan kerja sama dengan seluruh Kementerian dan lembaga berkait".




Selanjutnya, "Melalui Join Operation ini kita bisa melakukan satu pendalaman, kita lakukan Penindakan, Penggerebekan di tempat ini, di mana pada saat di lakukan Penggerebekan, kita bisa melakukan penangkapan terhadap empat orang pelaku yang semuanya adalah pekerja yang sedang melaksanakan proses pembuatan Narkoba. Empat orang yang diamankan itu semuanyaadalahh  warga negara Indonesia". Ujar Kompes Pol Wahyu Widada


Barang Bukti Yang Ditemukan Oleh Tim Reskrim Polri




Dari hasil pengungkapan yang ada di tempat Pabrik Narkoba tersebut, Polri berhasil temukan barang bukti Narkoba dan prekursor Narkoba serta peralatan produksi yaitu antara lain 18 kilogram hasish padat kemasan silver, kemudian 12,9 kilogram hasish padat kemasan kuning emas, kemudian ada 18,210 butir Happy Five yang dengan berat 0,4 gram dan ada 35.710 butir Happy Five yang beratnya 0,2 gram. Kemudian yang menarik, kita juga menemukan ada 765 Cartridge Pods yang sudah terisi. Cartridge yang berwarna hitam 36 gram, kemudian untuk Cartridge yang berwarna putih 150 gram yang berisi Minyak Ganja. 

Ditemukan pula berbagai Bahan Baku pembuatan Happy Five seberat 37 Kilogram yang bisa menghasilkan sekitar 1,110,000 butir, Kemudian kita juga menemukan 12 liter minyak ganja akan dimasukkan dalam Cartridge, 7 kilogram buku ganja dan 10 kilogram batang ganja kering yang digunakan sebagai campuran.




Dalam 2 Bulan Pabrik Narkoba ini Dapat Meraup Keuntungan Senilai 1,5 Triliyun

Kombes Pol. Wahyu Widada mengungkapkan, Clandestine laboratory ini sudah beroperasi sekitar 2 bulan dengan estimasi nilai barang bukti yang dapat diproduksi, kalau kita lihat dari keseluruhan angka tadi dengan jumlah produksi, itu nilainya cukup fantastis, sekitar 1,5 Triliyun. Dari jumlah barang bukti tadi termasuk juga dengan bahan baku yang masih ada, Kira-kira kalau dikonversi dengan penyelamatan jiwa manusia yang bisa kita lakukan, kita bisa melakukan penyelamatan sebanyak1,4 Juta jiwa dari keseluruhan barang bukti yang ada.

Keempat Tersangka warga Indonesia yang bekerja di Pabrik Narkoba tersebut akan dikenakan pasal yang terkait dengan narkotika dengan ancaman Pidana hukuman mati atau penjara seumur hidup, atau paling singkat 5 tahun dan paling lama 20 tahun, Denda paling sedikit sekitar 1 miliar dan paling banyak 10 miliar.


Himbauan dan Harapan Untuk Masyarakat

Berbagai penangkapan Narkotika yang telah dilakukan merupakan bagian dari perlindungan Polri kepada masyarakat, Kombes Pol. Wahyu Widada memohon kepada Rekan - rekan dan kepada masyarakat sekalian, jangan ragu-ragu untuk memberikan informasi-informasi terkait dengan adanya peredaran serta kehadiran narkoba. Kita akan turunkan tim dan akan melakukan penindakan langsung. Ini adalah upaya kita untuk menuju Indonesia yang maju, Indonesia yang makmur. Bonus Demografi yang kita miliki harus diisi oleh generasi-generasi muda yang memiliki kompetensi dan tentunya jauh dari narkoba.




Dikutip Dari : Divisi Humas Mabes Polri





(RED)










أحدث أقدم

Facebook