JSON Variables

Kerjasama Unhas Bangun Industri Minyak Goreng, Zainal Paliwang : Kaltara Miliki Potensi Besar di Sektor Perkebunan Kelapa Sawit


Makassar, Senin 02 Desember 2024 (Akurat, Berisi & Berimbang) Kalimantan Utara (Kaltara) memiliki potensi besar di sektor perkebunan, khususnya kelapa sawit. Komoditas ini bukan hanya sumber pendapatan masyarakat, tetapi juga menjadi salah satu pilar penting perekonomian daerah. Perkembangan industri pengolahan kelapa sawit diharapkan dapat memberikan nilai tambah produk lokal, menciptakan lapangan kerja, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi yang lebih merata.


Pernyataan Gubernur Kaltara

Pernyataan ini disampaikan oleh Gubernur Kaltara, Dr. H. Zainal Arifin Paliwang, SH, M.Hum, saat membuka Seminar Akhir yang bertajuk "Studi Kelayakan Pembangunan Industri Minyak Goreng Kelapa Sawit di Kalimantan Utara" di Universitas Hasanuddin, Makassar. Ia menekankan pentingnya seminar ini sebagai bentuk kerja sama antara Unhas dan Pemprov Kaltara yang bertujuan untuk mendorong pembangunan industri.

Rencana Pembangunan Industri

Gubernur berharap seminar ini dapat memberikan gambaran komprehensif dari berbagai aspek, termasuk kebijakan, keuangan, investasi, pemasaran, serta isu sosial dan budaya. Dengan informasi ini, diharapkan pengambilan keputusan dalam pembangunan industri minyak goreng kelapa sawit di Kaltara dapat lebih terarah.

Pada tahun 2022, dibandingkan dengan tahun 2020, luas areal tanam kelapa sawit di Kaltara meningkat signifikan, mencapai 38.061 hektar dengan produksi 73.946,30 ton. Kabupaten Nunukan menjadi daerah dengan areal tanam terluas, dengan 32.764,9 hektar.




Kontribusi Sektor Pertanian

Sektor pertanian, terutama kelapa sawit, memberikan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kaltara. Pada 2022, kontribusi komoditas tanaman perkebunan mencapai 3.900,38 miliar rupiah, lebih tinggi dibandingkan dengan komoditas pertanian lainnya. Pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit dinilai sebagai langkah strategis untuk meningkatkan harga jual dan membuka peluang pendirian pabrik turunan.

Peluang Kerja dan Pembangunan Infrastruktur

Pembangunan sektor ini juga menyerap tenaga kerja sebanyak 8.333 orang, menandakan potensi positif dalam penyebaran lapangan kerja di daerah. Pada tahun 2024, Pemprov Kaltara menargetkan kontribusi kelapa sawit terhadap APBD sebesar Rp 56.351.938.000,-. Untuk mencapai target ini, penguatan infrastruktur, khususnya penyediaan pabrik pengolahan, menjadi sangat penting.

Saat ini, terdapat 20 pabrik pengolahan yang tersebar di beberapa kabupaten di Kaltara, namun jumlah tersebut masih belum mencukupi untuk menampung seluruh produksi kelapa sawit. Oleh karena itu, penambahan pabrik sangat dibutuhkan.

Pentingnya Studi Kelayakan

Studi kelayakan yang telah disusun menjadi langkah krusial dalam mewujudkan pembangunan industri minyak goreng kelapa sawit yang berkelanjutan. Melalui studi ini, berbagai aspek teknis, ekonomi hingga sosial dan lingkungan bisa diidentifikasi secara mendalam.

Ajakan Bersama

Gubernur Zainal Paliwang mengajak semua pihak untuk berkolaborasi membangun industri kelapa sawit yang modern, efisien, dan berkelanjutan. Ia yakin dengan dukungan dari semua pihak, Kaltara dapat menjadi pusat produksi minyak goreng berkualitas tinggi yang mampu bersaing di pasar nasional dan internasional.

Reaksi dari Universitas Hasanuddin

Sebagai bagian dari seminar, Sekretaris Universitas Hasanuddin, Prof. Ir. Sumbangan Baja, M.Phil, Ph.D, mengucapkan selamat kepada Gubernur yang terpilih dengan perolehan suara signifikan. Ia juga menekankan komitmen Unhas dalam mendukung program pembangunan yang dijalankan oleh Pemprov Kaltara.

Kegiatan seminar ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Tim Pengendali Pelaksana Kerjasama Penelitian antara Unhas dengan Pemprov Kaltara, serta pejabat dari berbagai instansi. Kesuksesan seminar ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang signifikan dalam pengembangan industri minyak goreng kelapa sawit di Kalimantan Utara.





(Arifin/Red)
أحدث أقدم

Facebook