JSON Variables

Rotasi Besar-Besaran di Polri, Memperkuat Organisasi untuk Tugas yang Lebih Baik


Jakarta, Senin 30 Desember 2024 (Akurat, Berisi dan Berimbang) Dalam periode akhir tahun 2024, Negara Indonesia, khususnya di lingkungan Kepolisian Republik Indonesia (Polri), telah melaksanakan rotasi yang signifikan dengan melibatkan 734 perwira tinggi (Pati) dan perwira menengah (Pamen). Rotasi yang dilaksanakan oleh Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri ini bertujuan untuk memperkuat struktur organisasi Polri demi meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan tugas operasional.

Pola Mutasi

Rotasi jabatan ini mencakup beberapa Surat Telegram (ST) yang berbeda, yakni ST/2778/XII/KEP/2024, ST/2775/XII/KEP/2024, ST/2776/XII/KEP/2024, dan ST/2777/XII/KEP/2024. Setiap ST memuat jumlah personel yang bervariasi untuk dipindahkan ke posisi atau tugas yang baru. Rincian mutasi tersebut adalah sebagai berikut:

- ST/2778/XII/KEP/2024: 60 personel
- ST/2775/XII/KEP/2024: 78 personel
- ST/2776/XII/KEP/2024: 352 personel
- ST/2777/XII/KEP/2024: 244 personel

Perubahan Jabatan yang Signifikan

Beberapa jabatan kunci yang mengalami perubahan termasuk posisi Kepala Polisi Resor (Kapolres) di berbagai wilayah. Contohnya, Kombes M Syahduddi, sebelumnya menjabat Kapolres Metro Jakarta Barat, diangkat menjadi Kapolrestabes Semarang dan digantikan oleh Kombes Twedi Aditya Bennyahdi. Sementara, Kapolres Metro Bekasi Kombes Twedi Aditya Bennyahdi diangkat sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat menggantikan Kombes M Syahduddi. Hal ini menunjukkan bahwa Polri berkomitmen untuk menempatkan personel pada posisi yang tepat agar mampu menghadapi tantangan yang ada di lapangan.

Transformasi ini tidak terbatas pada jabatan Kapolres, namun juga meliputi mutasi di tingkat Wakapolres. Di antaranya adalah AKBP Dedy Supriadi yang diangkat menjadi Kapolresta Palangkaraya sementara AKBP Kade Budiyarta mengambil alih posisi Wakapolres Metro Jakarta Selatan. Selain itu, Kombes Ade Rahmat Idnal diangkat menjadi Kapolres Metro Jakarta Selatan, menggantikan posisi yang ditinggalkan oleh AKBP Dedy Supriadi.

Pentingnya Rotasi dalam Kepolisian

Rotasi dan mutasi di kepolisian mempunyai makna yang sangat penting. Hal ini bertujuan untuk mencegah stagnansi dalam birokrasi, menyegarkan dinamika organisasi, serta mendapatkan inovasi baru dalam pendekatan tugas kepolisian. Dengan adanya penyegaran dalam jajaran kepemimpinan, Polri diharapkan mampu meningkatkan performa dalam pelaksanaan tugas keamanan dan penegakan hukum, serta memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.

Melalui langkah mutasi yang menyentuh lebih dari 700 personel ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menunjukkan keseriusan dalam mendukung kinerja Polri. Strategi ini tidak hanya akan memperkuat struktur organisasi, tetapi juga diharapkan akan mampu menjawab tantangan yang semakin kompleks dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di Indonesia.




(RED)

Lebih baru Lebih lama

Facebook