Jakarta, Rabu 15 Januari 2025 (Akurat, Berisi dan Berimbang) Ahmad Basarah, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), mengungkapkan bahwa sosok Presiden pertama Indonesia, Soekarno, menjadi jembatan penghubung antara Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dan Presiden terpilih, Prabowo Subianto. Rencana pertemuan ini sudah dibicarakan oleh kader-kader PDIP dan Partai Gerindra sejak beberapa bulan lalu, menciptakan harapan baru dalam lanskap politik Indonesia.
Awal Mula Rencana Pertemuan
Awal Mula Rencana Pertemuan
Basarah menjelaskan bahwa sinyal positif dari Megawati untuk bertemu Prabowo mulai terlihat pada tanggal 17 Oktober 2024. Dalam pertemuan tersebut, melalui Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani, Megawati menyampaikan niatnya untuk bertemu dengan Prabowo setelah pelantikan kabinet. Ini mencerminkan hubungan yang erat dan penuh niat baik antara kedua tokoh, yang terjalin tanpa harus terikat pada posisi politik.
Megawati menegaskan bahwa hubungan baiknya dengan Prabowo sudah terjalin lama dan tidak ada konflik yang mengganggu. Menurut Basarah, rencana pertemuan ini telah dirancang jauh sebelumnya, menunjukkan bahwa keduanya memiliki saling pengertian yang mendalam.
Pemulihan Nama Baik Bung Karno
Hubungan antara Megawati dan Prabowo semakin harmonis setelah pertemuan pimpinan MPR dengan Prabowo pada tanggal 30 September 2024, di mana MPR menyerahkan surat resmi terkait pemulihan nama baik Bung Karno. Prabowo menyatakan komitmennya untuk memperjuangkan hak-hak Bung Karno jika terpilih sebagai presiden. Hal ini tidak hanya menunjukkan kecintaannya kepada Bung Karno tetapi juga membuka jalan bagi penguatan identitas nasional.
Basarah melaporkan bahwa Prabowo bahkan memajang lukisan besar Bung Karno di ruang kerjanya sebagai Menteri Pertahanan. Ucapan terima kasih Megawati kepada Prabowo dalam pidato HUT PDIP ke-52 pada 11 Januari lalu menunjukkan apresiasi yang mendalam terhadap perhatian Prabowo terhadap sejarah bangsa.
Faktor Lain di Balik Pertemuan
Selain hubungan emosional dengan Bung Karno, Megawati juga menunjukkan kepedulian yang tinggi terhadap isu-isu global, seperti krisis pangan, lingkungan, dan konflik antarbangsa. Kepeduliannya ini mendorongnya untuk berbincang tentang masa depan bangsa bersama Prabowo, menciptakan sinergi untuk mengatasi tantangan yang dihadapi Indonesia ke depan.
Basarah optimis bahwa pertemuan antara Megawati dan Prabowo dapat menjadi langkah strategis dalam menjaga stabilitas nasional dan menghadapi tantangan global. Dengan fondasi persahabatan yang kuat dan visi yang sejalan untuk Indonesia, harapan akan masa depan yang lebih baik menjadi semakin nyata.
(RED)