Jakarta, Kamis 02 Januari 2025 (Akurat, Berisi dan Berimbang) Operasi Lilin adalah salah satu upaya yang dilakukan oleh kepolisian untuk menjaga keamanan dan ketertiban di jalan raya, terutama menjelang perayaan natal dan tahun baru. Dalam pelaksanaan Operasi Lilin 2024, yang berlangsung selama 10 hari, data yang dilaporkan oleh Dirgakkum Korlantas Polri, Brigjen. Pol. Raden Slamet Santoso, menunjukkan dinamika yang menarik terkait kejadian kecelakaan lalu lintas.
Data Kecelakaan Lalu Lintas
Data Kecelakaan Lalu Lintas
Selama periode Operasi Lilin di akhir tahun 2024, total kejadian kecelakaan lalu lintas mencatat adanya 1.955 peristiwa. Menariknya, angka ini menunjukkan penurunan sebesar 17% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ini bisa dianggap sebagai indikasi positif bahwa upaya kepolisian dalam meningkatkan kesadaran berlalu lintas telah membuahkan hasil.
Penyebab Kecelakaan
Analisa lebih lanjut mengenai penyebab utama kecelakaan mengungkapkan bahwa cuaca bukanlah faktor utama yang menyebabkan terjadinya kejadian-kejadian tersebut. Sebaliknya, kelelahan pengemudi yang disebabkan kurangnya istirahat menjadi penyebab dominan. Masalah ini menjadi penting untuk dicermati, mengingat pengemudi yang letih cenderung mengambil keputusan yang kurang tepat saat berkendara, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko kecelakaan.
Kondisi Korban
Dari segi statistik korban, laporan menunjukkan bahwa korban meninggal dunia mengalami penurunan sebanyak 22%, yang menunjukkan adanya perbaikan dalam keselamatan berkendara. Namun, disisi lain, korban luka berat mengalami peningkatan sebanyak 4%. Sedangkan untuk kondisi korban luka ringan, terjadi penurunan sebesar 14%. Kondisi ini mencerminkan bahwa meskipun korban meninggal menurun, penting untuk terus memperhatikan faktor-faktor yang menyebabkan luka berat serta meningkatkan tindakan pencegahan untuk mengurangi angka tersebut.
Impak Kamtibmas
Dalam laporan yang sama, juga dicatat bahwa selama 10 hari Operasi Lilin, gangguan Kamtibmas mencapai angka 1.955 kejadian. Penurunan ini memberi harapan bahwa masyarakat mulai lebih mematuhi aturan dan merasa lebih aman saat berlalu lintas. Ini juga menandakan bahwa penegakan hukum yang lebih ketat oleh aparat kepolisian menunjukkan dampak positif yang lebih luas terhadap tingkat keamanan masyarakat.
Dilansir : Humas Polri
(RED)