JSON Variables

Senjata Api di Tangan Prajurit, Menelusuri Kejadian Tragis dan Pentingnya Pengawasan di TNI


Jakarta, Kamis 16 Januari 2025 (Akurat, Berisi dan Berimbang) Penggunaan senjata api oleh anggota TNI merupakan isu yang sangat sensitif dan mendesak untuk ditangani, terutama setelah terjadinya beberapa insiden yang melibatkan senjata tersebut. Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PKS, Jazuli Juwaini, menyoroti perlunya pengawasan yang ketat dalam penggunaan senjata, terutama di kalangan mantan anggota TNI.

Insiden Penembakan di Belitung

Sebuah insiden tragis terjadi di Belitung, Bangka Belitung, di mana Sertu Hendri, seorang mantan anggota TNI, melakukan penembakan terhadap Serma Rendi, seorang prajurit aktif. Ketika pihak berwenang berusaha menangkap Hendri, ia tidak hanya melawan tetapi juga menyandera korban menggunakan senjata api. Insiden ini menunjukkan betapa pentingnya evaluasi terhadap penggunaan senjata oleh mantan prajurit agar kejadian serupa tidak terulang.

Tindakan TNI Terhadap Warga Sipil

Tidak hanya insiden di Belitung yang menimbulkan keprihatinan. Kasus lain melibatkan anggota TNI Angkatan Laut yang menembak seorang warga sipil, seorang bos rental mobil, menunjukkan bahwa masalah ini lebih kompleks dan memerlukan tindakan serius dari institusi TNI.

Pentingnya Kebijakan dan Pengawasan

Jazuli Juwaini mengusulkan agar TNI melakukan evaluasi dan mengembangkan kebijakan pengawasan yang lebih ketat terkait penggunaan senjata. Menurutnya, prajurit TNI haruslah orang-orang yang tidak hanya terlatih tetapi juga matang secara psikologis. Jika prajurit tidak dapat mengendalikan senjata api dengan baik, dampaknya bisa fatal, baik untuk diri mereka sendiri maupun bagi orang lain.

Upaya Pencegahan dan Evaluasi

Komisi I DPR bertekad untuk meminta evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan dan sistem pembinaan prajurit TNI. Jazuli menegaskan pentingnya tindakan tegas terhadap oknum yang melakukan pelanggaran, termasuk hukuman berat, untuk memberikan efek jera. Ini juga mencakup upaya pencegahan agar kejadian serupa tidak lagi terjadi di masa depan dan untuk menjaga integritas serta reputasi TNI sebagai lembaga pertahanan.

Insiden yang melibatkan penggunaan senjata oleh anggota TNI, baik yang aktif maupun yang sudah pensiun, menjadi sinyal untuk introspeksi di dalam institusi tersebut. Melalui evaluasi yang ketat dan penegasan disiplin, diharapkan institusi TNI dapat mencegah terulangnya kejadian yang mencoreng nama baik angkatan bersenjata.




(RED)
Lebih baru Lebih lama

Facebook