"Pj Bupati Bogor harusnya berhati-hati dalam berucap, apalagi menyangkut pendidikan keagamaan. Tudingan seperti ini tidak pantas dan sangat tidak mendidik," tegas KING JABAR dalam keterangannya, Senin (3/2).
KING JABAR menegaskan bahwa pernyataan Bachril Bakri telah memantik kemarahan para kyai dan pengurus pondok pesantren yang selama ini berdedikasi memberikan pendidikan agama dan ilmu lainnya kepada santri. "Kami sangat kecewa. Banyak kyai, ustadz, dan santri yang merasa tersinggung dan resah dengan pernyataan tersebut. Kami akan segera mengirim somasi ke Pemda Kabupaten Bogor," ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa pemerintah seharusnya berpikir ulang sebelum menyalahkan pondok pesantren. "Pondok pesantren telah berkontribusi besar dalam mendidik masyarakat. Alih-alih dijadikan kambing hitam, pemerintah seharusnya mengevaluasi sejauh mana keberpihakan mereka terhadap pendidikan pesantren," jelas KING JABAR.
Dalam waktu dekat, KING JABAR bersama tim advokat Rumah Santri akan mengirim surat kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Gubernur Jawa Barat untuk meminta evaluasi terhadap kinerja Bachril Bakri. "Jika perlu, Pj Bupati Bogor ini harus dicopot karena dinilai tidak memahami kultur dan budaya Kabupaten Bogor yang kaya akan pondok pesantren," tegasnya.
KING JABAR juga mengancam akan menggerakkan aksi massa yang melibatkan para kyai, ulama, dan santri se-Kabupaten Bogor jika tuntutan mereka tidak dipenuhi. "Jika tidak ada tindakan, jangan salahkan kami jika masyarakat, ulama, kyai, dan santri memenuhi halaman Kantor Pemda dalam aksi besar-besaran," pungkasnya.
Dilansir : King Jabar
(RED)