Bekasi, Minggu 16 Februari 2025 (Akurat, Berisi dan Berimbang) Insiden keracunan akibat limbah B3 kaporit terjadi di Jalan Mawar I, Blok F 37, RT 005/RW 014, Kelurahan Duren Jaya, Kota Bekasi. Korban yang awalnya dilaporkan tiga orang, bertambah menjadi lima orang setelah dua warga lainnya mengalami gejala keracunan. Kejadian ini bermula ketika Alung Wijaya, pemilik limbah kaporit, membuang bubuk kaporit ke saluran air di depan rumahnya pada Rabu (12/02/25).
Awalnya, tiga warga mengalami keracunan pada malam hari. Kemudian, dua korban tambahan, yaitu Kartika dan Yayat, menjalani perawatan di Rumah Sakit Bella Bekasi pada pagi hari. “Semalam tiga, tadi pagi tambah dua, jadi lima,” ujar Bunga (44), istri ketua RT setempat, saat ditemui di lokasi kejadian.
Korban yang terdampak, selain Alung Wijaya, adalah Firmansyah, Annisa, Kartika, dan Yayat. Mereka mengalami gangguan kesehatan seperti sakit mata, batuk, dan gangguan pernapasan akibat menghirup udara yang terkontaminasi limbah kaporit.
Merespons kejadian ini, Camat Bekasi Timur, Fitri Widyati, bersama aparatur setempat berencana melakukan pengecekan keberadaan limbah B3 kaporit di wilayah tersebut. “Nanti kita cek mas,” ucap Fitri melalui pesan WhatsApp.
Sebelumnya, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kota Bekasi telah menerima laporan dari warga terkait adanya limbah B3 kaporit pada Sabtu (15/02/25) dini hari. Petugas langsung melakukan sterilisasi area dengan mengeruk tanah selokan untuk membuang sisa limbah.
Insiden ini menjadi peringatan serius bagi warga untuk lebih berhati-hati dalam menangani bahan kimia berbahaya seperti kaporit. Pembuangan limbah kimia secara sembarangan tidak hanya membahayakan kesehatan, tetapi juga lingkungan sekitar.
Pihak berwenang diharapkan dapat memberikan sosialisasi dan pengawasan lebih ketat untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Masyarakat juga diimbau untuk melaporkan setiap tindakan pembuangan limbah berbahaya agar dapat ditindaklanjuti dengan cepat.
Awalnya, tiga warga mengalami keracunan pada malam hari. Kemudian, dua korban tambahan, yaitu Kartika dan Yayat, menjalani perawatan di Rumah Sakit Bella Bekasi pada pagi hari. “Semalam tiga, tadi pagi tambah dua, jadi lima,” ujar Bunga (44), istri ketua RT setempat, saat ditemui di lokasi kejadian.
Korban yang terdampak, selain Alung Wijaya, adalah Firmansyah, Annisa, Kartika, dan Yayat. Mereka mengalami gangguan kesehatan seperti sakit mata, batuk, dan gangguan pernapasan akibat menghirup udara yang terkontaminasi limbah kaporit.
Merespons kejadian ini, Camat Bekasi Timur, Fitri Widyati, bersama aparatur setempat berencana melakukan pengecekan keberadaan limbah B3 kaporit di wilayah tersebut. “Nanti kita cek mas,” ucap Fitri melalui pesan WhatsApp.
Sebelumnya, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kota Bekasi telah menerima laporan dari warga terkait adanya limbah B3 kaporit pada Sabtu (15/02/25) dini hari. Petugas langsung melakukan sterilisasi area dengan mengeruk tanah selokan untuk membuang sisa limbah.
Insiden ini menjadi peringatan serius bagi warga untuk lebih berhati-hati dalam menangani bahan kimia berbahaya seperti kaporit. Pembuangan limbah kimia secara sembarangan tidak hanya membahayakan kesehatan, tetapi juga lingkungan sekitar.
Pihak berwenang diharapkan dapat memberikan sosialisasi dan pengawasan lebih ketat untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Masyarakat juga diimbau untuk melaporkan setiap tindakan pembuangan limbah berbahaya agar dapat ditindaklanjuti dengan cepat.
Dilansir : Jurnallugas.com
(RED)