MrJazsohanisharma

JSON Variables

Stok Beras Impor Tak Layak Konsumsi: Menyikapi Temuan Beras Berkutu di Yogyakarta


Jakarta, 14 Maret 2025 - Masalah serius di sektor pangan kembali terungkap di Indonesia, dengan laporan bahwa antara 100 ribu hingga 300 ribu ton beras impor di seluruh negeri ternyata tidak layak konsumsi. Temuan ini diungkapkan oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR, di mana Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, mencatat bahwa stok beras tersebut harus segera ditangani secara serius.


Dalam rapat tersebut, Amran menunjukkan keprihatinannya mengenai berita yang menyebutkan adanya beras berkutu di gudang Bulog Yogyakarta. Menurutnya, stok beras yang tidak memenuhi standar keamanan pangan tersebut tidak boleh disalurkan kepada masyarakat untuk menjaga kualitas dan kesehatan konsumsi pangan nasional.

Amran mengungkapkan bahwa tidak semua beras yang sudah dinyatakan busuk akan langsung dibuang. Prosedur pemisahan beras yang layak dan tidak layak akan dilakukan oleh petugas berwenang. Sebagian beras akan hancur, sementara sisanya akan diproses sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Dia menjelaskan bahwa untuk menghapus beras yang tidak layak konsumsi, perlu adanya dokumentasi yang melibatkan instansi pengawas seperti Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Hal ini menunjukkan bahwa proses tersebut tidak hanya melibatkan pengelola Bulog, tetapi juga melibatkan transparansi dan akuntabilitas kepada pihak terkait.

Amran berjanji untuk berkoordinasi dengan Direktur Utama Bulog, Novi Helmy Prasetya, untuk menindaklanjuti laporan beras berkutu, terutama yang ditemukan di Yogyakarta. Ia menekankan bahwa langkah-langkah pencegahan harus diambil secara tegas agar stok pangan nasional terjaga dan tidak merugikan masyarakat.

Penemuan beras impor yang tidak layak konsumsi ini seharusnya menjadi perhatian serius bagi semua pemangku kepentingan di sektor pangan di Indonesia. Upaya menjaga kualitas dan keamanan pangan sangat penting demi kesejahteraan masyarakat. Dengan langkah yang tepat, diharapkan masalah ini bisa segera ditangani, dan distribusi pangan dapat dijamin kualitasnya.


(RED)

Facebook

Lebih baru Lebih lama